Sistem Drainase Perkotaan |
Pengertian Drainase Perkotaan
Drainase perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan hidup manusia.5 Fungsi utama drainase antara lain :
- Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehigga tidak menimbulkan dampak negatif seperti dampak kesehatan, sosial dan ekonomi wilayah tersebut.
- Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat secepatnya.
- Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik.
- Meresapkan air pemukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air)
- Melindungi prasarana dan sarana yang sudah terbangun.
Drainase Berwawasan Lingkungan
Sistem drainase yang diterapkan zaman sekarang sudah banyak mengusung konsep drainase berwawasan lingkungan dimana sekarang air permukaan ditangani dengan cara ditampung (detensi) dan dengan cara diresapkan (retensi). Cara ini mampu mengurangi beban yang diterima oleh badan air penerima (outlet saluran, sungai, danau, laut) sehingga tidak ada lagi istilah "memindahkan banjir" seperti beberapa kasus yang pernah terjadi ketika daerah hulu sudah terbebas dari banjir akan timbul masalah baru di daerah hilir karena beban yang diterima dari hulu begitu besar tanpa melalui tampungan atau resapan.Permasalahan Drainase Perkotaan
Bagi teman - teman yang tinggal di wilayah perkotaan pasti sudah menjadi hal biasa mengalami banjir yang setiap tahunnya melanda perkotaan. Penyebabnya klasik dari dulu sampai sekarang contohnya seperti :1. Kapasitas saluran/ sungai yang tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi
Dari dulu sampai sekarang entah kenapa drainase seperti dianggap remeh hanya pekerjaan ecek - ecek padahal kalau drainase tidak berjalan dengan baik akan mempengaruhi semua komponen bangunan. Bahkan mampu menghilangkan value dari bangunan di wilayah tersebut.
Kapasitas saluran tidak mampu menampung debit | Dok Pribadi |
2. Banyaknya sedimen/ sampah menumpuk di saluran/ sungai
Sampah dan sedimen jadi masalah yang tidak kunjung selesai juga karena memang untuk pemeliharaannya sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun pemerintah setempat memiliki dana untuk pemeliharaan itupun tidak bisa menjangkau semuanya.
Banyaknya sampah/ sedimen di saluran | Dok pribadi |
3. Belum adanya saluran di kanan - kiri jalan
Ini juga menyangkut masalah tanggung jawab antara instansi terkait yang masih belum terstruktur dengan baik atau masih abu - abu. Pembangunan jalan kebanyakan tidak termasuk pembuatan drainase di sisi kanan - kiri jalan juga sehingga air limpasan jalan melimpas begitu saja ke berm jalan dan menggenang.
Belum ada saluran di kanan kiri jalan | Dok pribadi |
4. Belum adanya drain inlet
Pembuatan trotoar jika dibawahnya ada saluran drainase tertutup maka wajib dibuatkan drain inlet yang berfungsi untuk mengalirkan air dari limpasan jalan ke saluran di bawah trotoar.
Belum memiliki drain inlet | Dok Pribadi |
Dan tentunya masih banyak lagi permasalahannya kalau melihat kebelakang akar masalah banjir yang disebabkan oleh manusia itu sendiri seperti pertambahan jumlah penduduk (urbanisasi), lahan yang sudah beralih fungsi menjadi bangunan, lahan hijau yang berkurang, kurangnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya drainase, pelaksanaan hukum yang belum konsisten di negara kita terhadap pelanggaran mengenai lingkungan.
Mari kita jaga dan peliharan lingkungan sekitar kita agar terbebas dari musibah banjir. Dimulai dari diri kita. Oke!
Sumber referensi :
- Buku Sistem Drainase Perkotaan - Dr. Ir Suripin, M.Eng
- Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya